Yuk, Ketahui Biaya Transfer Antar Bank dan Berbagai Perbedaannya

Ada banyak alasan mengapa Anda perlu mengetahui berapa biaya transfer antar bank. Mulai dari upaya menghemat biaya, hingga mempertimbangkan bank mana yang memiliki penawaran yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda dalam hal biaya transfer antar bank. Artikel ini akan membahas biaya transfer antar bank serta faktor-faktor yang memengaruhinya, seperti jenis layanan transfer antar bank yang akan kita bahas berikut ini.

Jenis layanan transfer antar bank

Biaya transfer antar bank pada dasarnya tergantung pada mekanisme atau sistem layanan transfer yang dilakukan. Pembedaan jenis mekanisme layanan transfer ini terkait erat dengan nominal uang yang ditransfer serta waktu pemrosesan. Jenis layanan transfer antar bank dibagi menjadi berikut¹:

Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI)

Sistem ini dikenal juga dengan nama Lalu Lintas Giro (LLG), dan telah berjalan sejak tahun 2005. Ini adalah mekanisme transfer elektronik di mana bank-bank terhubung dengan sistem yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia.

Jadi, bank-bank yang terlibat melakukan proses kliring (clearing) dengan saling bertukar data elektronik mengenai transfer dana dalam SKNBI. Proses ini bertujuan untuk memastikan jumlah uang dari pihak pengirim mencukupi. Pihak bank pengirim lalu akan mengirimkan uang ke sistem, kemudian sistem akan meneruskannya ke rekening penerima. SKNBI berperan menjadi pihak perantara yang memproses transaksi sesuai jendela waktu setelmen (settlement) secara berkala setiap harinya. Pemrosesan tidak dilakukan seketika pada saat itu juga atau tidak secara waktu-nyata (real-time). Maka dari itu, proses kliring memerlukan waktu sekitar 1-3 hari kerja agar dana bisa sampai ke rekening penerima, terutama karena sering kali jumlah uang yang terlibat dalam sistem ini relatif besar.

Keunggulan utama sistem kliring ini adalah jumlah maksimum pengirimannya yang dapat mencapai Rp1 miliar per harinya. Angka ini adalah nominal maksimum yang diperbolehkan dalam SKNBI, sedangkan kebijakan yang diterapkan oleh bank terhadap nasabahnya mungkin saja berbeda. Sebagian bank mungkin memberlakukan limit maksimum Rp100 juta, sedangkan yang lain mungkin Rp500 juta. Sedangkan untuk biaya transfer antar bank yang dibebankan untuk melakukan transfer via mekanisme kliring, kebanyakan bank mengenakan biaya maksimal Rp2.900,00 yang diberlakukan sejak era pandemi COVID pada tahun 2021.

Real Time Gross Settlement (RTGS)

Secara harfiah, sistem ini dapat diartikan sebagai setelmen bruto “waktu-nyata” (real-time). Dengan demikian, mekanisme ini menawarkan waktu pemrosesan yang lebih cepat dibandingkan mekanisme sebelumnya – meskipun sesungguhnya proses tidak dilakukan secara “real-time” pada saat itu juga. Pemrosesan memakan waktu sekitar 3-4 jam, meskipun tidak jarang lebih cepat dari itu terutama jika dilakukan lebih awal. Namun demikian, karena sistem ini mengikuti jam kerja bank (dan juga hari kerja bank), ada kemungkinan penundaan jika transfer dilakukan pada jam atau tanggal tertentu, seperti misalnya melewati pukul 3 sore atau tanggal tutup buku 30 dan 31.

Biaya transfer antar bank dengan mekanisme ini relatif lebih tinggi, sekitar Rp.25.000,00 – Rp.50.000,00. Selain itu, catatan penting lainnya dari mekanisme transfer ini adalah jumlah nominal minimal transfernya, yaitu sebesar Rp100.000.000,00 per transaksi. Nominal maksimal dari mekanisme RTGS adalah kebijakan dari masing-masing bank.

Real Time Online (RTO)

Ini adalah mekanisme transfer yang benar-benar dilakukan secara waktu-nyata atau real-time. Uang transferan akan diproses dan sampai di rekening penerima hanya dalam waktu hitungan detik, dengan menggunakan metode _switching _antara bank pengirim dan penerima tanpa harus melalui perantara lain. Mekanisme ini biasanya dilakukan tanpa melibatkan teller bank, yaitu melalui mesin ATM atau aplikasi di ponsel, yang juga membuatnya lebih praktis. Tidak hanya itu, mekanisme ini pun aktif setiap saat selama 24/7, sehingga nasabah bisa melakukan transfer kapan pun dengan nyaman dan cepat.

Biaya transfer antar bank dengan mekanisme RTO tergantung kebijakan masing-masing bank. Namun, kisaran biayanya adalah sekitar Rp5.000,00 – Rp7.500,00. Kebanyakan bank mengenakan biaya di tengah-tengah, yaitu di sekitar Rp6.500,00. Biaya ini memang bukan yang termurah ataupun yang termahal, tetapi prosesnya adalah yang tercepat bersama dengan mekanisme BI-FAST yang nanti akan dibahas.

Terlepas dari segala keunggulannya dalam hal kecepatan, mekanisme RTO memiliki keterbatasan dalam hal limit transaksi. Jumlah maksimal yang dapat dikirimkan adalah sebesar Rp50 juta per transaksi, atau mengikuti kebijakan bank terkait. Mekanisme selanjutnya yang akan kita bahas dapat mengatasi keterbatasan tersebut.

BI-FAST

Mungkin Anda sudah sangat familier dengan mekanisme yang bernama lengkap Bank Indonesia Fast Payment ini karena publikasinya yang masif beberapa tahun lalu. BI-FAST mulai diimplementasikan sejak Desember 2021^2. Per Juli 2023, sudah ada 122 bank atau perusahaan yang bergabung dalam sistem BI-FAST³, tentu saja termasuk bank-bank besar.

Sistem ini menawarkan berbagai keunggulan. Yang paling menonjol dibandingkan mekanisme lainnya adalah soal kecepatan transfer dan biaya transfer antar bank – di samping hal teknis seperti keamanan, efisiensi, kelengkapan kanal pembayaran, nasabah dimungkinkan menggunakan alamat proksi (seperti nomor telepon atau surel alih-alih nomor rekening), dan lainnya.

BI-FAST memproses transfer secara waktu-nyata (real-time) dalam hitungan detik dengan pengenaan biaya transfer antar bank umumnya sebesar Rp2.500,00. Dan sama seperti RTO, layanan ini aktif selama 24/7 yang tentunya meningkatkan kemudahan dan kenyamanan bagi penggunanya. Bahkan lebih baik dari itu, BI-FAST memungkinkan transfer dengan nominal maksimal Rp250 juta per transaksi – meskipun angka ini mungkin berubah sesuai kebijakan bank

BI-FAST menghadirkan penawaran layanan yang sangat cepat, nominal yang cukup besar, dengan biaya yang kompetitif – jika bukan yang termurah dibanding alternatif mekanisme lainnya. Mengingat segala fitur dan keunggulan yang ditawarkannya, sepintas kita bisa melihat BI-FAST sebagai versi yang lebih terbarukan dari mekanisme RTO yang dibahas sebelumnya.

Sebagai rangkuman dari berbagai mekanisme transfer, berikut ini adalah tabel yang membandingkan mekanisme serta biaya transfer antar bank.

Tabel Perbandingan Mekanisme Layanan Transfer

Seperti telah ditekankan, berapa biaya transfer antar bank pada akhirnya merupakan kebijakan dari masing-masing bank penyedia layanan. Media atau platform untuk melakukan transfer pun mungkin juga berperan, seperti misalnya biaya transfer antar bank via ATM bisa jadi berbeda dengan biaya transfer antar bank via mobile banking. Kita akan membahasnya di bagian selanjutnya, berikut dengan beberapa contoh dari bank besar seperti BCA, BRI, dan Mandiri.

Biaya Transfer Antar Bank BCA

Biaya transfer antar Bank BCA tidak dikenakan biaya apa pun jika pengirim dan penerima adalah sesama nasabah Bank BCA. Namun demikian, untuk transfer ke rekening bank lain dari Bank BCA, ada jumlah minimal transfer Rp10.000. Bank BCA menawarkan pilihan mekanisme transfer seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, melalui berbagai kanal luring (offline) seperti ATM maupun daring (online) berupa aplikasi serta situs web seperti BCA Mobile, KlikBCA, dan lainnya.

Biaya transfer antar Bank BCA ke rekening bank lain, termasuk biaya transfer antar bank via mobile banking, adalah seperti berikut⁴:

Biaya Transfer Antar Bank Mandiri

Bank Mandiri tidak mengenakan biaya transfer bagi sesama nasabah Bank Mandiri. Nasabah dapat menikmati biaya layanan gratis transfer baik melalui teller di kantor cabang, ATM Mandiri, atau aplikasi daring dari Bank Mandiri.

Hanya saja untuk transfer ke luar rekening Bank Mandiri atau transfer diambil tunai, akan ada biaya yang dikenakan sebesar Rp5.000,00. Di samping itu, biaya transfer antar Bank Mandiri ke rekening bank lain juga bervariasi tergantung mekanisme transfer⁶:

Biaya Transfer Antar Bank BRI

Mengenai biaya transfer antar Bank BRI ke sesama nasabah Bank BRI, biayanya berkisar antara gratis hingga Rp1.000,00. Hal ini tergantung pada layanan transfer yang digunakan, seperti misalnya menggunakan aplikasi BRIMo atau jenis mesin ATM tertentu yang digunakan.

Sedangkan untuk biaya transfer antar Bank BRI ke rekening bank lain, dikenakan biaya sebesar Rp5.000,00. Dan sama seperti kebijakan bank lainnya, biaya transfer antar Bank BRI ke bank lain juga beragam tergantung mekanisme transfer⁷:

Jadi, Pilih yang Mana?

Itulah penjelasan biaya transfer antar bank dengan setiap alternatif mekanismenya. Pada dasarnya, kebanyakan bank tidak mengenakan biaya transfer untuk sesama nasabah mereka. Kemudian untuk transfer antar bank yang berbeda, ada pilihan mekanisme LLG /SKNBI atau RTGS dengan kapasitas nominal transfer besar – yang mungkin cocok untuk bisnis. Sedangkan mekanisme seperti BI-FAST merupakan opsi termutakhir yang nyaman dan cepat bagi kebanyakan pengguna individu yang ingin melakukan transfer dengan waktu pemrosesan yang singkat serta biaya yang paling terjangkau. Dan tetap perlu diingat, setiap bank memiliki kebijakan yang berbeda dalam hal biaya dan limit nominal transaksi yang diperbolehkan, baik per transaksi maupun per harinya.

Di samping itu, ada alternatif lain dengan menggunakan aplikasi di luar aplikasi resmi bank, seperti misalnya menggunakan Flip yang bisa Anda cek di tautan berikut. Atau untuk pembahasan mengenai biaya transfer antar bank dari luar negeri, Anda dapat mempelajarinya di artikel ini.

Semoga ini bisa membantu Anda dalam menemukan pilihan yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda, ya!